Home » , » Silaturahmi dan Rapat Koordinasi Konsorsium Relawan Indonesia

Silaturahmi dan Rapat Koordinasi Konsorsium Relawan Indonesia

Written By REVOLUSIMENTAL.ORG on Minggu, 09 Agustus 2015 | 22.48

Peserta Rakor KRI
Pengurus Baru Terpilih
Hari ini, Minggu tanggal 9 Agustus 2015 adalah tonggak bersejarah bagi perjalanan Konsorsium Relawan Indonesia. Karena pda hari ini digelar acara Silaturahmi dan Rakor Konsorsium Relawan Indonesia (KRI). Selain bersilaturahmi, halal bi halal dan temu kangen setelah setelah lebaran, agenda pertemuan kali ini juga sekaligus disepakati untuk segera membentuk pengurus definitif sebagaimana yang diusulkan oleh para ketua organ dalam group WA, FaceBook maupun media komunikasi lainnya. Urgensi dibentuknya kepengurusan definitif ini sudah sanga mendesak, mengingan banyak program dan kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena belum terbentuknya pengurus. Sebagai contoh kegiatan Dialog dan buka puasa bersama dengan beberapa kementrian di Istana Presiden yang dimotori oleh Bung Beator selaku Staf Presiden di bawah komando Kepala Staff Presiden (KSP) yakni Bp. Luhut Panjaitan, beberapa waktu lalu hendaknya dapat ditindak lanjuti dengan kesepakatan bersama atau MOU dengan kementrian terkain program kerja yang bisa melibatkan relawan. Akan tetapi karena kepengurusan KRI belum terbentuk, maka kesepakatan tersebut tidak mungkin bisa dibuat.

Setelah kurang-lebih 6 bulan KRI di koordinir oleh SC dan OC yang bertugas untuk merumuskan MOU dan bentuk kepengurusan, maka sudah saatnya dan tidak dapat ditunda lagi untuk segera dibentuk pengurus definitif. Mengingat keberadaan para ketua yang sulit untuk dikumpulkan seluruhnya mengingat banyak yang berdomisili di luar kota ataupun luar jawa, maka kesempatan silaturrahmi ini tidak disia-siakan dan disepakati untuk segera dibentuk kepengurusan definitif.

Acara diawali dengan pembukaan dan doa serta sambutan tuan rumah, kemudian dilanjutkan dengan curhat kisah perjuangan anggota baru yaitu GSJ (Guru Sahabat Jokowi) yang mengawal Jokowi sejak dari SOLO dan meskipun punya kedekatan khusus dengan Jokowi namun tetap bersedia dan rela bergabung dengan KRI. Menurut beliau KRI adalah wadah persatuan Organisasi Relawan yang paling tepat dan demokratis, karena semua ketua elemen memiliki kedudukan yang sama. Berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Kemudian dilanjutkan dengan kisah perjuangan GIB yang dikomandoi oleh Bung Lintong Manurung meskipun dari namanya kita tau dari suku Batak namun ternyata beliau asli Solo sehingga disebut sebagai Batak Solo atau disingkat BAKSO.

Pada rapat kali ini juga dihadiri oleh Bung Beator selaku utusan dari Kantor Staf Presiden untuk memantau berjalanya pembentukan kepengurusan KRI. Bung Beator di daulat untuk menyampaikan wejangan kepada para anggota KRI seraya berpesan agar segera diformalkan KRI sehingga bisa menjalankan program kerja dengan baik dan diharapkan KRI menjadi motor penggerak kegiatan-kegiatan relawan.

Akhirnya tibalah pada saat yang menegangkan yaitu pembentukan pengurus KRI yang dilakukan sesuai dengan klausul-klausul dalam MOU KRI yang sudah ditanda tangani oleh 33 organisasi dimana rapat memenuhi kourum jika dihadiri oleh 50%+1 anggota / ketua organisasi. Setelah melalui perdebatan panjang diputuskanlah voting untuk memilih ketua koordinator dan wakil ketua koordinator dimana terpilih Bung James Talakua sebagai Ketua Koordinator dan Bung Basri BK sebagai Wakil Ketua Organisasi. Acara dilanjutkan dengan pemilihan Sekretaris dan Bendahara  yang dilakukan secara voting dan menghasilkan Bung Maret Sueken sebagai Sekretaris dan Ms. ELEN TAROREH sebagi Bendahara.

Secara lengkap pengurus KRI yang baru adalah sebagai berikut:
  1. KETUA KOORDINATOR DIPUTUSKAN      : JAMES TALAKUA, Mar. Eng
  2. WAKIL KETUA KOORDINATOR                  : DR. M. BASRI BK
  3. SEKRETARIS                                                    : MARET SUEKEN
  4. BENDAHARA                                                   : ELEN TAROREH
Pengurus yang baru ini diputuskan definitif dengan membubarkan SC dan OC, selanjutnya pengurus terpilih diberikan hak preogatif untuk memilih para pembantu-pembantunya.




0 komentar:

Posting Komentar