Home » » Layanan TELKOM semakin Buruk, masihkah layak menjadi BUMN atau perusahaan publik?

Layanan TELKOM semakin Buruk, masihkah layak menjadi BUMN atau perusahaan publik?

Written By REVOLUSIMENTAL.ORG on Rabu, 29 Juli 2015 | 17.34


Sebulan yang lalu saya mendaftar untuk mendapatkan layanan Internet. Saya datang ke kantor TELKOM Cengkareng dan hanya ditemui Satpam memberikan data pribadi dan kontak serta dibilangi 3 hari pemasangan. Tiga hari kemudian tidak ada tindak lanjut saya telpon layanan 147 dan mendaftar ulang dengan janji yang sama akan dipsang dalam waktu 3 hari. Seminggu kemudian saya telpon lagi jawabannoperator nanti kami cek dulu jaringannya sudah ready apa belum. Minggu berikutnya saya telpon lagi jawabanya saya tidak tau dan tidak bisa memastikan kapan akan dipasang. 
Sampai disini saya putus asa dan saga anggap gak bisa. 2 minggu kemudian seorang operator menelpon dan menanyakan apakah masih berminat pasang Speedy/ Indihome dan saya bilang masih. Karena saya masih diluar kota saya minta dipasang hari Senin dan disepakati. Hari senin saya tunggu seharian tidak ada konfirmasi apapun. Hari selasa saya telpon dijawab saya cek dulu tetapi tidak ada konfirmasi hasil pengecekannya.
Hari rabo saya telpon lagi, jawabanya tidak ada jaringan. Padahal di tempat saya sudah ada jalur telpon telkom.
Jika memang tidak ada jaringan mengapa tidak bilang dari awal. Dan ngapain petugas menelpon saya menanyakan apakah masih berminat untuk pasang internet dan membuat janji hari pemasangan jika memang tidak ada jaringan.
Sebenarnya apa sih kerjanya orang-orang Telkom itu. Apakah mereka tidak punya sistem helpdesk sehingga bisa tracking customer yang menelpon apa yang dikomunikasinya sebelumnya. Padahal setiap nelpon pasti ditanyai nomor telpon telkom dan nomor HP.
Kalo udah pada gak niat kerja masih banyak lulusan Perguruan Tinggi yang mencari pekerjaan.

Saya juga baru ngeh logo Telkom yang baru Telapak Tangan Merah itu artinya GOOD BYE.

0 komentar:

Posting Komentar