Home » » Revolusi Mental Kunci Keberhasilah Pembangunan

Revolusi Mental Kunci Keberhasilah Pembangunan

Written By REVOLUSIMENTAL.ORG on Selasa, 24 Maret 2015 | 10.13

Kapten Sar & Jendral Luhut Panjaitan
“ Mustahil Menjadi Harimau Jika Anda Masih Bermental Tikus atau Kelinci”

“ Percuma membangun fisik sehebat apapun tanpa membangun pola pikir masyarakatnya terlebih dahulu. Ibarat perangkat elektronik, revolusi mental bagaikan piranti lunak yang menjadi otak seluruh piranti kerasnya“  Presiden RI Ir. Joko Widodo (Jokowi)
Revolusi Mental dengan segala gaung dan jargonnya telah sukses mengantarkan Ir. Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden Republik Indonesia ke7. Bak petir di musim hujan, slogan revolusi mental membangunkan semangat jutaan masyarakat Indonesia yang sudah lama  memimpikan perubahan lebih baik, lebih adil dan sejahtera. Tentu saja riak pro dan kontra di dalam masyarakat tetap saja terjadi.  Sebagian menuduh gagasan ini kekirian dan berbau komunis, namun sebagian besar lagi justru memuji sebagai momentum perubahan besar dan cepat (revolusioner)  agar bangsa Indonesia tidak tertinggal jauh dengan bangsa-bangsa lain terutama di Asia dan ASEAN.
Berbagai gebrakan awal telah dilakukan oleh kabinet Jokowi yang diberi nama kabinet kerja. Para menteri, gubernur, bupati hingga camat mulai meniru model ‘blusukan’ yang dipelopori Jokowi. Presiden Jokowi juga memberi instruksi khusus kepada para menterinya untuk fokus kepada kerja, kerja dan kerja. Kepada para gubernur dan pejabat publik Presiden Jokowi mengamanatkan mereka untuk berfikir besar dan menyelesaikan segala problematika perijinan yang terkatung-katung di wilayahnya selama bertahun-tahun. Jika bisa dipermudah, kenapa harus dipersulit? Gerakan Revolusi Mental bukan untuk Presiden dan kabinetnya saja, tetapi untuk seluruh elemen yang ada dan bermuara kepada masing-masing individu warga negara. 
 Di bidang penghematan uang negara, Presiden Jokowi pun melakukan gebrakan untuk melakukan pola hidup dan mind set sederhana. Penulis merasakan efek dari gebrakan revolusi mental ini ketika 2 kali berkesempatan memberikan seminar ‘mind set revolution’ untuk pejabat KPU seluruh Indonesia di Batam dan Makassar. Saat di Batam, bukan hotel mewah yang dipakai untuk seminar dan penginapan, namun fasilitas milik Balai Diklat Kesehatan Pemda Batam yang pasti anggarannya jauh lebih murah dibanding jika harus menyewa ruangan di hotel-hotel mewah seperti era pemerintahan sebelum Jokowi. Saat di Makassar KPU memilih aula UIN Makassar yang sederhana untuk menghelat acara rakor nasionalnya yang di dalamnya mengundang saya sebagai nara sumber untuk berbicara mengenai etos kerja dan mind set revolution.
Genderang revolusi mind set telah ditabuh. Senada dengan gagasan besar Bapak Jokowi tersebut, penulis selama 3 tahun lebih melakukan roadshow seminar perubahan mind set dengan sasaran utama para pelajar, mahasiswa, guru, dosen dan masyarakat umum hingga para pejabat di instansi/pemerintahan. Jika ditarik benang merah inilah persamaan dan poin-poin  yang melatar belakangi gerakan Revolusi Mental dan berhasil saya rangkum:

Indonesia Belum Merdeka
Apakah Indonesia benar-benar sudah merdeka? Sebuah pertanyaan menggelitik yang saya ajukan setiap kali memulai sesi seminar saya di seluruh Indonesia. Seperti kita ketahui, selama 350 tahun lebih bangsa Indonesia dijajah oleh VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). Ingat ini bukan kumpulan tentara/militer semata, melainkan perkumpulan dagang Hindia Belanda yang ingin menguasai jalur perdagangan dan rempah-rempah di nusantara. Penjajahan VOC bukan saja berdampak morat-maritnya ekonomi dan sosial bangsa Indonesia, tetapi memberi dampak buruk atas keterbelakangan mind set bangsa Indonesia. Kita sulit berubah maju dan tertinggal jauh dengan bangsa-bangsa lain di dunia, khususnya di Asia dan ASEAN.
Kalau dulu dijajah VOC, lantas hari ini siapa yang menjajah kita?  Secara de jure kita memang telah merdeka, namun secara de facto bangsa kita saat ini telah berada dalam kungkungan penjajah baru bernama MNC (Multi Nasional Company) atau perusahaan-perusahaan asing.

Mari simak sejenak link berikut di internet: www.beliindonesia.com yang secara lugas memberi gambaran bagaimana MNC menancapkan kuku dan taringnya sehingga membuat bangsa Indonesia semakin terpuruk dan tertinggal.  Lewat gerakan Beli Indonesia yang diprakarsai oleh  Ir. Heppy Trenggono, MKom kita tersadar bahwa bangsa Indonesia masih belum menjadi tuan di negeri sendiri. Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke4 di dunia, bangsa kita masih bergelut dengan kemiskinan di segala aspek yang ditandai dengan angka pengangguran yang semakin bertambah setiap tahun. Banyak bangsa kita dengan terpaksa menjadi buruh kasar dengan menjadi TKI di luar negeri akrena sulitnya mencari penghidupan di negeri sendiri. Sementara perlindungan terhadap anak-anak dan manula teruatama di lapisan bawah sangat sulit didapat dari negara. Para pejabat disibukkan dengan pertengakaran politik dan korupsi yang semakin meraja lela. Sumber daya yang sangat melimpah milik bangsa kita telah dikuasai asing. Aset-aset strategis bangsa kita satu per satu telah jatuh ke tangan asing. Produk-produk asing telah menguasai pasar Indonesia secara tidak terkendali. Industri tekstil dan farmasi 80% nya telah dikuasai asing, industri otomotif dan tehnologi 90% juga dikuasai asing. Mari kita cek aneka kebutuhan sehari-hari kita yang semuanya didominasi asing, dari mulai dapur, kamar mandi, ruang tamu dan seterusnya hingga mainan anak-anak kita yang semuanya telah dikuasai asing. Bangsa Indonesia tidak berdaya menghadapi kekuatan asing dan penjajahan MNC. Anak-anak bangsa semakin sulit berusaha dan hidup di negeri sendiri. Menjual apapun sangat sulit dilakukan di negeri sendiri karena kuatnya dominasi pasar asing. Diberlakukannya MEA dan pasar bebas untuk produk-produk asing memberi alamat semakin terpuruknya bangsa kita yang masih lemah dalam kompetisi global. 

Salam “C” (Company) Nusantara
Revolusi mind set lewat  ‘beli indonesia’ adalah upaya untuk sesadar-sadarnya melawan kekuatan asing namun bukan dengan sejata bedil, bom atau bambu runcing seperti jaman penjajahan VOC dahulu. Karena yang menjajah adalah ‘C’ (company) maka harus dilawan dengan ‘C’ atau company juga. Setiap anak bangsa harus berani membangun mimpi besar menjadi pengusaha mandiri dengan mendirikan perusahaan-perusahaan milik sendiri. Idealnya satu keluarga minimal harus ada satu pengsuaha (entrepreneur). 
Ingat, MNC menguasai ekonomi dan perdagangan, maka bangsa Indonesia akan menjadi tuan di negeri sendiri jika berhasil menumbuhkan entrepreneur-entrepreneur sukses guna merebut sektor bisnis dan perdagangan tersebut. Semangat entrepreneur tersebut harus sejak dini dimasukkan virusnya kepada anak-anak sekolah tanpa harus menunggu mereka lulus SMA atau kuliah. Mind set di kalangan pelajar yang selama ini hanya mengejar ijasah untuk melamar kerja harus diformat ulang menjadi semangat untuk lulus dan menjadi pengusaha mandiri.
Seperti dilansir media massa, angka entrepreneur di indoensia masih di bawah 1 % angkanya dari total penduduk Indonesia. Ini artinya kita masih tertinggal jauh dengan Singapura yang tahun 2005 memiliki entrepreneur sebesar 7,2% dan  Amerika Serikat di tahun 2007 sudah menelurkan angka entreprenur 11,5%. 
Setiap kali mengikuti sesi seminar saya, para peserta biasanya saya ajak untuk membuat kartu nama yang menunjukkan bahwa dia punya perusahaan. Misalnya ada peserta bernama Budi, maka di kartu nama barunya akan tertulis PT. Budi maju Sejahtera, bidang usaha terserah dipilih sesuai yang mereka suka dan ketahui, lengkap dengan alamat dan nomor HP.

Mind set pelajar akan menjadi (seolah-olah sudah) pengusaha dengan bantuan kartu nama yang telah dibuat masing-masing. Ini pembelajaran mind set yang belum pernah dilakukan di sekolah-sekolah maupun kampus. Lalu jika ada teman atau orang lain bertanya apa usahanya dan mana perusahaan yang sesungguhnya, maka peserta tidak perlu panik dan cukup menjawab ‘bidang usahanya akan dicari dan ditemukan dengan cara seksama dan dalam tempo yangs esingkat-singkatnya”. Bukankah pada saat Soekarno – Hatta memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia amsih dalam perang besar dengan tentara Inngris dan sekutu? Artinya tidak perlu menunggu sekutu berhenti menembak baru diproklamasikan kemerdekaan Indonesia, melainkan dibalik. Diproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan para sekutu dan penjajah akan tunduk dan mengakui kemerdekaan itu.

Sama dengan para pelajar, buat kartu nama (lengkap dengan nama perusahaan, alamat dan bidang usaha). Soal usahanya apa dan di mana, itu urusan nanti dan sambil berjalan. Pasti akan bertemu jika kita berniat. Pasti ada seribu jalan menuju Roma atau Mekkah bila mereka sudah mendeklarasikan dan memproklamasika diri sebagai entrepreneur. Bukankah kartu nama itu perlambang do’a dan harapan. People are what they think. Jika para pelajar istiqomah mempertahankan keputusan dan goalnya, pasti akan bertemu tujuan tersebut. 

Negeri Ter dan Paling.....
Secara kelembagaan dan kenegaraan, revolusi mind set dimaksudkan sebagai jawaban atas terjadinya pergeseran akhlak dan perilaku di kalangan pejabat dan elemen-elemen di dalamnya. Mari kita tengok sejenak survey dari berbagai lembaga dunia serta label yang dialamatkan kepada negeri kita.
•    Julukan sebagai negara terkorup  No 47 dari 65 negara di dunia  dan terkorup No 12 dari 13 negara di Asia Pasific diberikan oleh lembaga Survey World Justice Projec. 
•    Indonesia masuk urutan  no 68 dari 100 negara termiskin di dunia menurut data Bank Dunia.
•    Jumlah pengangguran dari lulusan sarjana menurut data BPS di  Februari 2009 adalah 1.113.020 dan naik menjadi 1,4 Juta di tahun 2010. 
•    Jumlah pengguna narkoba 3 juta orang/tahun, di mana 40 orang setiap hari tewas karena narkoba. Pengedar dan pemakai bahkan melibatkan aparat penegak hukum dan sudah masuk istana dan parlemen
•    Data Komnas HAM Perlindungan Anak: 62,7% remaja SMP mengaku tidak perawan lagi, 21,2% remaja putri Indonesia pernah aborsi
•    Daya saing produktifitas Indonesia sangat rendah. Data WEF, dari 133 negara yang disurvey, daya saing TKI Indonesia  No 54 dari 133 negara, di bah=wah Malaysia, Singapore dan Thailand
•    Tawuran antar pelajar (Pusat Pengendalian Sosial DKI mencatat lebih dari 2 ribu pelajar DKI terlibat tawuran dan 26 di antaranya tewas). 
•    Kriminalitas berupa genk motor, begal dan lain-lain kian naik angkanya
•    Kerusuhan SARA terjadi di Priok, Cikeusik, Temanggung, Lampung, Tambun, Tarakan, Yogya dan lainnya. Penelitian CSIS 2011 – toleransi beragama orang indonesia tergolong sangat rendah.
•    Indonesia negara agraris tetapi 50,000 milyar/tahun mengimport kedelai , jagung, gandum, daging, telur, susu, sayur, buah dari luar negeri. 
•    Indonesia dengan laut sangat luas, namun setiap tahun menghabiskan 900 milyar untuk membeli garam dari asing.

Bangsa Indonesia menjadi Negara miskin  karena tak mampu mengelola sumber daya alam. Sebalknya bangsa Indonesia menjadi negara konsumtif nomor dua di dunia. Begitu hasil survey AC Neilson beberapa waktu lalu. Sekalipun miskin, bangsa kita termasuk pelaku konsumtif di negara Singapura. Dan perputaran kartu kredit untuk konsumtif senilai Rp 250 triliun.
Ini menunjukkan bahwa karakter bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang hanya bisa membelanjakan uangnya untuk konsumsi, bukan untuk produktivitas. Ambil contoh, air mineral Santri Sidogiri omsetnya mencapai Rp 1,3 trilyun rupiah, tetapi triliunan rupiah omset susu dengan berbagai produk dan merek yang ada di Indonesia seluruhnya milik asing. Jadi perdagangan kita terjajah oleh asing dan dikonsumsi oleh bangsa Indonesia.
Negara-negara produsen yang merupakan negara adidaya berharap bahwa 234 juta  penduduk Indonesia harus dijadikan konsumen. “Mereka berharap sebagian rakyat Indonesia harus ditahan untuk tidak menjadi pengusaha,” jelasnya.
Sementara H Nuzli Arismal, ketua TDA, sesungguhnya Indonesia tidak lagi mampu berdaulat di dalam perdagangan. Karena perdagangan kita terjajah dan tertindas dengan produk asing. Bahkan  TKI yang terkirim ke luar negeri pun masih tertindas. Karena hasil gaji TKI pun hanya dipakai konsumsi dagang merek asing.

How to Start?
Sebagai trainer dan motivator saya meyakini bahwa Indonesia hanya akan keluar dari multi krisis di atas jika berhasil merevolusi mind set masyarakatnya dari hulu hingga hilir. Mind set itu pola pikir dan cara pandang yang menggiring orang kepada keyakinan kuat terhadap sesuatu (baik itu positif atau negatif)

Berbeda dengan akhlak, budi pekerti dan moral yang berkonotasi positif, maka mind set adalah pola pikir yang mengandung pesan- bisa positif atau negatif. Contoh paling nyata adalah mind set para koruptor. Sekalipun seluruh rakyat mencela dan mengatakan perbuatan mereka melanggar hukum dan kotor, mereka malah bisa ketawa-ketiwi di layar televisi seolah-olah merasa tidak bersalah apapun. Percayalah mereka menganggap apa yang dilakukannya sudah benar dan biasa walau bagi rakyat merugikan uang negara milyaran bahkan trilyunan.

Sebagai seorang Master of Clinical Hypnotherapy, sehari-hari saya mendapat banyak keluhan dari clients saya di Jabodetabek maupun luar kota  seputar masalah-masalah fisik maupun non fisik. Mayoritas dari masalah non fisik seperti phobia, cemas dan takut berlebihan, trauma, kecanduan rokok dan ketergantungan narkoba – kesemuanya berawal dari pola pikir dan cara pandang yang salah terhadap kesemuanya. Misalnya pada saat penulis memberi terapi massal di Aceh, banyak pemuda merasa senang dan nyaman setelah mengkonsumsi minuman keras dan ganja. Bukan ganja atau minuman keras yang kita buang, melainkan penyebab awal masalah itu yang kita release. Mereka rata-rata dendam, kecewa dan sedih ketika mengingat tragedi tzunami yang telah merenggut nyawa keluarga dan saudarasaudara terdekatnya saat itu. Untuk melupakan dan melampiaskan semua perasaan sedih dan kecewanya, mereka mengkonsumsi narkoba dan minuman keras.

Jadi mind set itu cara pandang yang salah atau benar dan dipertahankan hingga mati sebelum ada keyakinan (program mind set terbaru) yang bisa menggantikan keyakinan lama tersebut.

Mike Tyson dan Profesor Yunus
Dua contoh kontroversial yang saya muat dalam buku best seller (karya saya dan 4 sahabat pembicara nasional) berjudul Beyond Success Inspiration (BSI) memberi pemahaman bagaimana sebuah mind set terbentuk dan mengendalikan seseorang.

Masih ingat Mike Tyson, si leher beton yang  berubah menjadi mesin uang dengan pendapatan US$400 juta di karir tinjunya yang sensasional. Tidak salah jika publik mempercayainya sebagai  orang yang  kaya dan sukses. Sayang karena pola pikir (mind set) dan gaya hidup (life style)nya  yang boros telah menggerogoti kekayaannya sampai semuanya habis ludes terkuras dan bahkan membuat dia bangkrut. Ditambah dengan tanggungan hutang sebesar US$27 juta di tahun 2003 yang sampai sekarang harus terus dicicil.  Belum lagi pengalaman pahit ketika dia harus masuk bui selama 3 tahun karena tuduhan memperkosa Desiree Washington. Luar biasa ironis dan tragis! 


Nah, uang, harta dan kekayaan sebesar apapun bisa ludes dalam sekejap ketika tidak diawali pola pikir dan mind set yang benar tentang kekayaan.  
Sementara mari kita simak kisah  sukses Profesor Muhammad Yunus yang lahir di Chittagong, East Bengal. Prof Yunus adalah tokoh paling terkenal di Bangladesh dan dunia karena sukses mempelopori berdirinya bank khusus untuk orang-orang miskin (Grameen Bank). Beliau menggagas ide luar untuk mengubah mind set rakyat miskin Bangladesh dengan mendirikan bank grameen sehingga dijuluki sebagai  ‘bapak banker orang miskin’ dunia dan menjadikannya terpilih sebagai penerima hadiah Nobel Perdamaian tahun 2006. Kemiskinan telah disulap menjadi kesuksesan dan kekayaan dengan ‘hanya’ mengubah mind set atau pola pikir. Luar biasa bukan?

From Neuron to Nation
Tidak ada bangsa yang berhasil melakukan transformasi dan perubahan  besar tanpa dimulai dengan perubahan mindset “ (Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada HUT RI ke-65)
Dari pola pikir (mind set) yang benarlah kelak mengantarkan nasib dan masa depan Anda dan juga bangsa. Dari pikiran individu kelak akan bisa mengubah keadaan dan nasib sebuah bangsa. Kejayaan bangsa di manapun bersumber dari pembangunan karakter dan mental masyarakatnya terlebih dahulu.
Awal nasib kita adalah dari pikiran. Pikiran akan melahirkan action (perbuatan), lantas perbuatan yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan (habbit), dan habbit yang dipertahankan akan membuahkan karakter. Karakter inilah yang menuntun kita dan bangsa  kita menjadi seperti apa dan bernasib bagaimana.  Jadi sukses dan jaya itu dimulai dari membangun karakter sukses dan pemenang.
Nah...dengan sangat gamblang dapat disimpulkan bahwa revolusi mind set itu identik dengan membangun karakter, sebab dari karakter itulah kelak nasib kita ditentukan.

Start with the end in mind
Dalam setiap sesi memberikan motivasi dan seminar perubahan mind set di seluruh Indonesia saya selalu mengajak peserta untuk berani berfikir dan bermimpi besar. Seperti ditulis dalam Surah Ad Dhuha ayat 4 bahwa akhir itu lebih mulia (baik) daripada awal. Membayangkan dan berfikir hasil akhir (result oriented) itu jauh lebih baik daripada berfikir yang terbatas dan membayangkan masalah-masalah yang bakal menimpa dan terjadi

Kita harus berani merumuskan hasil kahir dari pikiran kita – start with the end in mind. Inilah yang sering disebut dengan visi, missi, goal dan  tujuan/impian. Apapun akan mungkin terjadi jika bangsa Indonesia bersama-sama memiliki keyakinan yang sama dan positif. Bukankah segala sesuatu awalnya memang tidak ada, lalu otak membuat imajinasi dan visualisasi yang akhirnya nyata terwujud?
Dengan optimalisasi otak kanan yang memiliki kekuatan 30,000 kali dibandingkan dengan otak kiri, maka seseorang dapat menciptakan berbagai lompatan ajaib dalam hidupnya seperti munculnya  kreatifitas, imajinasi dan visualisasi, membangun impian, berkomunikasi rasa serta membangkitkan pikiran bawah sadar guna mewujudkan impian menjadi nyata.

Penutup
Hakekat revolusi mental adalah berubahnya perilaku para pejabat dan segenap elemen masyarakat agar menjadi lebih baik, lebih cerdas, berkarakter dan mandiri. Mustahil menjadi harimau jika mind set kita masih seperti tikus. Ubahlah mind set mu maka kamu akan bisa mengubah dunia!
Lewat forum ini saya sangat berharap bisa audiensi dengan Presiden dan elemen terkait untuk merumuskan gagasan berupa Penataran Revolusi Mental (dulu bernama P4) baik untuk pelajar dan mahasiswa baru maupun instansi-instansi terkait. Tentu dengan bobot materi  yang jauh berbeda  nantinya

Penulis adalah Kapten Sar, MCH, CHt
•    Ketua Bidang Kerjasama DPP GANTI
•    Navigator dan Pakar Otak Kanan Indonesia
•    Master of Clinical Hypnotherapy
•    Pembicara terbaik & peraih MURI Award sebagai pembicara dengan total audiences 18,500 Peserta
•    Presiden Millionaire Brain Power (MBP)
•    Konsultan ahli di IKIP Veteran Smearang dan Yayasan Sekolah Mandiri Tangerang
•    Salah satu pendiri Yayasan Revolusi Mental Indonesia

Sejalan dengan pemikiran Presiden Jokowi, Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dan Lembaga Millionaire Brain Power (MBP) bekerjasama dengan Lembaga Bimbingan Belajar Primagama, SMA Mandiri, Forum MKKS, XL Axiata, Pemda Kabupaten Tangerang, Universitas Trilogi, Akademi Bina Sarana Informatika (BSI) dan BKKBN menyelenggarakan Seminar Akbar Khusus untuk Pelajar SMP & SMA Sederajat dengan tema ‘Strategi Lulus dan Meraih Prestasi Terbaik di Sekolah dengan Optimasi Otak Kanan “ bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Tiga Raksa Tangerang, tanggal 28 Maret 2015 Pukul 08.00 s.d 16.30 WIB.
Seminar terdahsyat di Kabupaten Tangerang ini akan dibuka dan dihadiri secara langsung oleh Bupati Tangerang Bapak Ahmed Zaki Iskandar didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang dan para tamu undangan serta tokoh masyarakat Tangerang. Selain dihadiri oleh 1,500 pelajar se Kabupaten Tangerang, panitia juga mengundang perwakilan dari OSIS, Pramuka, Paskib  serta guru pendamping dari masing-masing sekolah. 
Acara ini dibiayai oleh Pemda Kabupaten Tangerang  dan sepenuhnya gratis untuk peserta. Panitia menghadirkan Kapten Sar yang dikenal publik sebagai navigator otak kanan Indonesia yang sukses memecahkan rekor MURI sebagai pembicara seminar dengan total audiences terbanyak (>18.500 Orang) di Istora Senayan Jakarta. Beliau juga seorang master hypnotist dan hypnotherapist serta penulis buku best seller Beyond Success Inspiration (BSI). Seminar ini adalah rangkaian dari road show seminar pembicara ke seluruh Indonesia dan Asia selama ini.

Jika ingin memperbaiki Indonesia khususnya para  pelajar, maka harus dimulai dari memperbaiki cara pandang dan pola pikir terlebih dahulu. Pikiran akan melahirkan kata-kata, kata-kata akan menjadi perbuatan, perbuatan yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Dari kebiasaan-kebiasaan yang dipertahakan inilah akan membawa nasib dan kehidupan kita seperti apa dan bagaimana. Mustahil menjadi harimau kalau mind set kita masih seperti tikus atau kelinci. Rajin atau malas, cerdas atau bodoh, maju atau terbelakang, kaya-miskin, sukses-gagal dan seterusnya, semuanya adalah persoalan mind set pada awalnya. Allah adalah atas apa-apa prasangka (pikiran) hamba-hambaNya (al Hadits)
    Pembicara dalam roadshownya keliling Indonesia dan Asia menemukan sumber dan penyebab mengapa pelajar gagal meraih prestasi terbaik. Ada 15 virus mind set yang membahayakan pelajar dan perlu dimusnahkan jika mau menjadi pelajar super. Ke15 virus itu di antaranya adalah benci dan tidak suka dengan satu atau beberapa guru, tidak suka dengan satu atau beberapa mata pelajaran, merasa ingatannya buruk, merasa dipaksa orang tua, takut ujian, galau, takut  dan trauma masa lalu dan seterusnya. Kapten Sar memberi solusi berupa 4 Jurus Dahsyat Otak Kanan untuk menghancurkan  ke 15 virus tersebut yakni: 1. Jurus Scan 2. 3. Jurus Timpa 3. Jurus Kejut dan 4. Jurus Format
    Selain me-right-mindsetting para pelajar untuk selalu positif dan percaya diri akan kemampuannya, seminar ini secara lugas membongkar kekuatan otak kanan yang 30,000 kali lebih dahsyat dibanding dengan kemampuan otak kiri. Selama ini para pelajar lebih banyak dibombardir program-program otak kiri yang serba terbatas, monoton dan membosankan serta memiliki peran hanya 10-15% atas kesuksesan manusia.  Otak kanan yang merupakan sarang imajinasi, mimpi-mimpi, keyakinan dan keimanan, keyakinan diri, visualisasi, simpati, empati, kreatifitas dan lompatan-lompatan belum banyak diketahui dan diberdayakan, padahal kekuatannya sangat dahsyat dan menyumbang 80-90% sukses seseorang. 
Seminar berdurasi 7-8 Jam  ini juga akan menyuguhkan glass walking demo yaitu berjalan di atas pecahan kaca tanpa alas kaki sebagai bagian dari strategi membuang sumber ketakutan dan kecemasan yang selama ini menghantui sukses para peserta. Untuk membuktikan dahsyatnya kemampuan pikiran bawah sadar dan optimasi otak kanan, pembicara akan menyuguhkan live-show program hypnosis on stage seperti yang selama ini menjadi tontonan paling seru di media TV nasional. Hypnosis ini lebih positif dan dimaksudkan untuk mengubah rasa benci menjadi cinta dalam waktu beberapa menit dan bisa permanen, mengatasi masalah-masalah galau, cemas, phobia dan trauma masa lalu dan keluhan-keluhan fisik dan non fisik lainnya.
Seminar ini diadakan secara khusus di Tangerang mengingat tingginya angka pengangguran di wilayah tetangga Jakarta ini. Menurut data BPS dan BKKBN, jumlah usia produktif (angkatan kerja) di wilayah Tangerang adalah sebesar 70% dari total penduduk, namun ironisnya angka penganggurannya adalah yang terbesar di Indonesia yakni No 2 setelah Aceh. Ironis karena banyak pabrik dan industri berdiri di sini namun belum memberi solusi menurunnya angka pengangguran. Data ini diikuti dengan fakta bahwa jumlah pasangan yang menikah dini masih sangat tinggi disertai kriminalitas yang terus meningkat jumlahnya. 
Pendidikan mind set sangat penting dan wajib diketahui oleh siapa saja sebagai dasar memberikan pemahaman dan kesadaran positif. Maka revolusi mental yang digagas Presiden Jokowi perlu secara riil dijalankan dan dipraktikkan oleh setiap elemen masyarakat dari kalangan bawah hingga atas. “ Membangun negeri tercinta ini Jika tidak dimulai dari memperbaiki mind set (mental) masyarakatnya terlebih dahulu adalah seperti menanam benih di tanah berpasir, berkoral, bersemak dan berbelukar “ disampaikan oleh Kapten SAR dalam acara bersama Bupati dan Walikota se-Kalimantan Timur di Tarakan, Kalimantan Timur – Tahun 2010)
Untuk informasi detail seminar ini dapat dilihat di web www.kaptensar.com atau forum MKKS SMA se Kabupaten Tangerang di www.mkkssmakabtangerang.com atau melalui nomor HP: 0878 100 97 888, 081253401212

0 komentar:

Posting Komentar